*SEMESSTER 1
Pemrograman
Dasar (21-08-2014)
Bahasa
pemrograman dikategorikan dalam 3 level :
1. Bahasa tingkat tinggi.
2. Bahasa tingkat menengah.
3. Bahasa tingkat Rendah.
Bahasa C diunuat oleh Brian W.Kernighan dan Dennis M.Ritchie
merupakan bahasa Intermediate yang artinya adalah bahasa bisa dikatakan sebagai
High level Language yang dapat dimengerti oleh manusia. Dapat juga digolongkan
sebagai Low Level Language karena pada bahasaC disediakan dalam bentuk bahasa
Assembly.
Komponen bahasa C :
1. Editor
2. Interpreter
3. Compiler
4. Debugging
C++ diciptakan setelah C (satu
decade). Diciptakan oleh Bjarne Stroustrup pada tahun 1983. Bahasa ini kompatibel
dengan bahasa C.
C++ mendukung pemrograman yang
berorientasi objek (object oriented programming-OOP).
1. /*
2. Nama
Program
3. Nama
File
4. NIM
5. Nama
Pembuat
6. */
7.
8. #Include <stdio.h>//atau
#include “stdio.h”
9. #Include<conio.h>//biasanya
diganti dengan conio2.h
10.
11.
//prototype
fungsi
12.
Tipe_data nama_fungsi1(parameter1,parameter
2,…)
13.
Tipe_data nama_ fungsi2(parameter1,parameter2,…)
14.
15.
//
Implementasi fungsi
16.
Tipe_data
nama_fungsi(parameter1,parameter2,…)
17.
{
18.
Pernyataan_yang_akan_dilakukan
;
19.
…
20.
}
21.
22.
Tipe_data_nama_fungsi2(parameter1,parameter2,…)
23.
{
24.
Pernyataan_yang_akan_dilakukan
;
25.
…
26.
}
27.
28.
//
fungsi utama
29.
Int main (int argc, char argc [])
30.
{
31.
Pernyataan_yang_akan_dilakukan
;
32.
…
33.
Return
O;
34.
}
9-10-2014
STRUKTUR ALGORITMA
Contoh
Program
Menghitung Luas persegi panjang
{diberikan inputan panjang,lebar dan luas
kemudian menghitun luas persegi panjang dan mencetak luas persegi panjang}
Kamus
Panjang,lebar,luas
: integer
Algoritma
Input (panjang,lebar)
Luas = panjang*lebar
Output (Luas)
SEMESTER 2
(12 Januari 2014)
2.1 Pernyataan
Ø Sebuah algoritma merupakan deskripsi
langkah-langkah pelaksanaan suatu proses.
Ø Setiap langkah di dalam algoritma
dinyatakan
1. Pernyataa <statement> atau
istilahnya instruksi.
2. Pernyataan aksi.
Ø Bila sebuah dieksekusi oleh pemroses,
maka aksi yang bersesuaian dengan pernyataan itu dikerjakan.
Sebagai contoh misalkan di dalam algoritma ada pernyataan
berikut :
1.
Tulis
“Hello,World”
|
Maka
pernyataan tersebut menggambarkan aksi menulis “Hello,world.”
2. Pernyataan
Jika
bulan = ‘Januari’ maka tulis “Jumlah hari = 31”
|
Terdiri dari dua aksi,yaitu
membandingkan nilai variable bulan ‘Januari’ dak aksi tulis pesan Jumlah hari =
31hari.
2.2 Kontruksi Dasar
Ø Algoritma berisi langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah.
Ø Langkah-langkah tersebut dapat berupa
:
1. Runtunan aksi
2. Pemilihan aksi
3. Pengulangan aksi
Ø Ketiga jenis langkah tersebut
membentuk kontruksi suatu algoritma. Jadi, sebuah algoritma dapat dibangun dari
tiga buah kontruksi atau struktur dasar yaitu Runtunan (sequence), Pemilihan
(selection) dan Pengulangan (repeatation).
Runtunan
PemilihanPengulangan
Runtunan
Ø Sebuah Runtunan terdiri dari satuatau
lebih pernyataan setiap pernyataan ditulis dalam satu baris atau dipisahkan
dengan tanda titik koma. Tiap pernyataan dikerjakan secara berurutan
(sequencial) sesuai di dengan urutannya di dalam teks algoritma, yaitu sebuah
instruksi sebelumnya selesai dilaksanakan.
Ø Runtunan satu atau lebih pernyataan
dinamakan “Pernyataan Gabungan” (Corpound Statement)
Ø Perhatikan runtunan 5 buah pernyataan
dilambangkan dengan S1,S2,S3,S4 dan S5 berikut :
S1
S2
S3
S4
S5
|
Ø Mula-mula pemroses melaksanakan S1,
pernyataan S2 dilaksankan setelah pernyataan S1 selesai. Selanjutnya pernyataan
S3 dilaksanakan setelah pernyataan S2 selesai. Demikian seterusnya sampai
pernyataan S5 dilaksanakan. Setelah pernyataan S5 dilaksanakan, algoritma
berhenti.
Contoh Soal
Tinjau kembali algoritma mempertukarkan
isi dua buah ember A dan B.
Algoritma mempertukarkan isi dua buah
ember A dan B .
1. Tuangkan air dari ember A ke dalam
ember C
2. Tuangkan air dari ember B ke dalam
ember A
3. Tuangkan air dari ember C ke dalam
ember B
19 Januari 2015
Algoritma
diatas adalah sebuah runtunan yang terdiri dari tiga buah pernyataan. Tiap
pernyataan akan dieksekusi dalam urutan yang sama sebagaimana yang tertulis di
dalam teks algoritma
Hasil akhir algoritma ini adalah :
-
Ember
A berisi air dari ember B semula dan ember B berisi air dari ember A semula.
Pemilihan
Ø Ada kalanya sebuah intruksi
dilaksanakan jika kondisi trtentu di penuhi.
Ø Misalkan kendaraan anda tiba di
perempatan yang ada traffic light. Jika lampu traffic light sekarang berwarna
merah, maka kendaraan anda harus.
Pernyataan
:
Jika
lampu traffic berwarna merah maka berhenti.
Pernyataan
diatas dapat ditulis dalam pernyataan pemilihan.
<selection-statement>
sebagai berikut :
If kondisi then
aksi
|
Ø Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering menuliskan pelaksanaan aksi bila suatu pernyataan dipenuhi. Misal :
- If air di dalam panic mendidih then matikan kompor.
- If air di dalam panic mendidih then matikan kompor.
- If suhu di ruangan di atas 50°C then bunyikan
tanda bahaya.
- If X habis dibagi 2 then tulis bahwa X
bilangan genap.
Struktur
pemilihan if then hanya memberikan satu pilihan aksi bila kondisi (pernyataan)
dipenuhi (bernilai benar) dan tidak mmberi pilihan aksi lain bila kondisi bernilai
salah. Bentuk pemilihan yang lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi
bergantung pada nilai kondisinya.
If Kondisi then
aksi
else
aksi
2
else
artinya “kalau tidak”. Bila kondisi terpenuhi, aksi 1 akan dikerjakan tetapi
kalau tidak (yaitu kondisi salah) aksi 2 yang akan dikerjakan.
26
Januari 2015
If lampu A nyala then
Tekan tombol merah
Else
Tekan tombol biru.
|
Jika
lampu A menyala, maka aksi tekan tombol merah dilakukan, sebaliknya, aksi tekan
tombol biru dilakukan bila lampu A tidak menyala.
Apabila
pilihan aksi yang akan dilakukan lebih dari dua buah, maka struktur
pemilihannya menjadi lebih rumit, seperti pada contoh berikut.
(pemilihan
bersarang atau nested.if)
If lampu traffic light berwarna merah then berhenti
Else
If lampu traffic light berwarna kuning
Then Jalan hati-hati
Else
Jalan terus
|
v Runtunan
Runtunan adalah struktur algoritma
paling dasar yang berisi rangkaian instruksi yang diproses secara sekuensial,
satu persatu mulai dari intstruksi pertama sampai intruksi terakhir.
Bab 5 membahas runtunan dan
contoh-contoh algoritma yang hanya berisi runtunan.
Algoritma merupakan runtunan
(sequence) satu atau lebih instruksi yang berarti bahwa [60L88]
1. Tiap instruksi dikerjakan satu
persatu.
2. Tiap intruksi dilakukan tepat sekali,
tidak ada intruksi yang diulang.
3. Urutan intruksi yang dilaksanakan
pemroses sama dengan urutan intruksi sebagaimana yang tertulis di dalam teks
algoritma.
4. Akhir dari instruksi terakhir
merupakan algoritma.
Algoritma Pencarian (23 Februari
2015)
Pencarian
(seaching) merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses
pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang
bertipe sama. Sebagi contoh untuk mengubah (update) data tertentu langkah
pertama adalah mencari keberadaan data tersebut di dalam kumpulannya. Jika data
yang dicari ditemukan, maka data tersebut dapat diubah nilainya dengan data
yang baru. Aktifitas awal yang sama juga dilakukan dalam proses penambahan
(insert) data baru. Proses penambahan data dimulai dengan cara mencari apakah
data yang akan di tambahkan sudah terdapat di dalam kumpulan. Jika sudah ada
dan mengasumsikan tidak boleh ada aplikasi data maka data tersebut tidak perlu
ditambahkan, tetapi jika belum ada maka tambahkan.
v Hasil keluaran dari pencarian dapat
bermacam-macam bergantung pada spesifikasi rinci dari persoalan, missal :
a. Pencarian hanya untuk memeriksa
keadaa X. keluaran yang diinginkan missal pesan (message) bahwa X di temukan
atau tidak ditemukan di dalam larik.
Contoh : Write ('ditemukan 1’) atau
Write (‘tidak ditemukan 1’).
b. Hasil pencarian adalah indeks elemen
larik. Jika X ditemukan, maka indeks elemen larik tempat X berada diisikan ke
dalam idx. Jika X tidak terdapat di larik L, maka idx diisi dengan harga-harga
khusus misalnya -1.
Contoh : Perhatika larik di bawah ini :
21
|
36
|
8
|
7
|
10
|
36
|
68
|
32
|
12
|
10
|
36
|
1 2 3 4 5 6
7 8 9
10 11
c. Hasil pencarian adalah sebuah nilai
Boolean yang menyatakan status hasil pencarian. Jika S ditemukan maka sebuah perubahan bertipe Boolean,
misalnya “ketemu” diisi dengan nilai true sebaliknya “ketemu” diisi
dengan nilai False. Hasil pencarian ini selanjutnya disimpulkan pada
bagian pemanggilan prosedur.
Perhatikan larik L diatas :
Misalnya X = 68 maka ketemu = true,
dan bila X = 100 maka ketemu = false.
Untuk kedua macam keluaran b dan c
diatas, kita mengonsultasi hasil pencarian selesai dilakukan bergantung pada
kebutuhan misalnya menampilkan pesan bahwa X ditemukan atau memanipulasi nilai
X.
Contoh :
(1) If idx ≠ -1 then {X ditemukan}
Endif
(2) If ketemu then {yaitu ketemu = true}
Write
( X1 ‘tidak ditemukan’ )
Else
Write ( X1’ditemukan’ )
Endif
Hal
lain yang harus diperjelas dalam masalah pencarian adalah mengenai dalam larik
L, maka hanya X yang pertama kali di temukan yang algoritma selesai sebagai
contoh perhatikan larik di bawah ini :
21
|
36
|
8
|
7
|
10
|
36
|
68
|
32
|
12
|
10
|
36
|
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11
Larik
L memiliki tiga buah nilai 36, Bila X 36 maka algoritma pencarian selesai
ketika X ditemukan pada elemen ke-2 dan menghasilkan idx = 2 L atau
menghasilkan ketemu = true jika
mengacu pada keluaran pencarian.
Algoritma
pencarian yang akan di bahas di bab 5 ini adalah :
1. Algoritma pencarian beruntun
(Sequential search)
2. Algoritma pencarian bagi 2 (binary
search)
Untuk masing-masing algoritma, tipe
larik yang digunakan di definisikann di bagian deklarasi global seperti di
bawah ini. Larik L bertipe larik int.
{kamus dari global}
DEKLARASI
Const
Nmaks = 100 {Jumlah maksimum elemen larik}
Type
larik int = array [1… Nmaks] of : integer

Tidak ada komentar:
Posting Komentar