Dari : Situs Alfi

Minggu, 19 April 2015

Pemrograman Dasar by Latifah Books

*SEMESSTER 1
Pemrograman Dasar (21-08-2014)

            Bahasa pemrograman dikategorikan dalam 3 level :
1.     Bahasa tingkat tinggi.
2.     Bahasa tingkat menengah.
3.     Bahasa tingkat Rendah.

Bahasa C diunuat oleh Brian W.Kernighan dan Dennis M.Ritchie merupakan bahasa Intermediate yang artinya adalah bahasa bisa dikatakan sebagai High level Language yang dapat dimengerti oleh manusia. Dapat juga digolongkan sebagai Low Level Language karena pada bahasaC disediakan dalam bentuk bahasa Assembly.

Komponen bahasa C :
1.     Editor
2.     Interpreter
3.     Compiler
4.     Debugging

C++ diciptakan setelah C (satu decade). Diciptakan oleh Bjarne Stroustrup pada tahun 1983. Bahasa ini kompatibel dengan bahasa C.
C++ mendukung pemrograman yang berorientasi objek (object oriented programming-OOP).

1.     /*
2.                 Nama Program
3.                 Nama File
4.                 NIM
5.                 Nama Pembuat
6.     */
7.      
8.     #Include <stdio.h>//atau #include “stdio.h”
9.     #Include<conio.h>//biasanya diganti dengan conio2.h
10.                         
11.                        //prototype fungsi
12.                         Tipe_data nama_fungsi1(parameter1,parameter 2,…)
13.                         Tipe_data nama_ fungsi2(parameter1,parameter2,…)
14.                         
15.                        // Implementasi fungsi
16.                        Tipe_data nama_fungsi(parameter1,parameter2,…)
17.                        {
18.                                    Pernyataan_yang_akan_dilakukan ;
19.                         …
20.                        }
21.                         
22.                         Tipe_data_nama_fungsi2(parameter1,parameter2,…)
23.                        {
24.                                    Pernyataan_yang_akan_dilakukan ;
25.                         …
26.                        }
27.                         
28.                        // fungsi utama
29.                         Int main (int argc, char argc [])
30.                        {
31.                                    Pernyataan_yang_akan_dilakukan ;
32.                         …
33.                                    Return O;
34.                        }

9-10-2014
STRUKTUR ALGORITMA
            Contoh
            Program Menghitung Luas persegi panjang
                             {diberikan inputan panjang,lebar dan luas kemudian menghitun luas persegi panjang dan mencetak luas persegi panjang}
Kamus
            Panjang,lebar,luas : integer
Algoritma
                 Input (panjang,lebar)
                 Luas = panjang*lebar
                 Output (Luas)


SEMESTER 2 (12 Januari 2014)

2.1 Pernyataan
Ø Sebuah algoritma merupakan deskripsi langkah-langkah pelaksanaan suatu proses.
Ø Setiap langkah di dalam algoritma dinyatakan
1.     Pernyataa <statement> atau istilahnya instruksi.
2.     Pernyataan aksi.
Ø Bila sebuah dieksekusi oleh pemroses, maka aksi yang bersesuaian dengan pernyataan itu dikerjakan.
Sebagai contoh misalkan di dalam algoritma ada pernyataan berikut :
1.      
Tulis “Hello,World”
                                    Maka pernyataan tersebut menggambarkan aksi menulis “Hello,world.”
2.     Pernyataan

Jika bulan = ‘Januari’ maka tulis “Jumlah hari = 31”
Terdiri dari dua aksi,yaitu membandingkan nilai variable bulan ‘Januari’ dak aksi tulis pesan Jumlah hari = 31hari.
2.2 Kontruksi Dasar
Ø Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
Ø Langkah-langkah tersebut dapat berupa :
1.     Runtunan aksi
2.     Pemilihan aksi
3.     Pengulangan aksi
Ø Ketiga jenis langkah tersebut membentuk kontruksi suatu algoritma. Jadi, sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah kontruksi atau struktur dasar yaitu Runtunan (sequence), Pemilihan (selection) dan Pengulangan (repeatation).





Runtunan




Pemilihan


             Pengulangan




Runtunan
Ø Sebuah Runtunan terdiri dari satuatau lebih pernyataan setiap pernyataan ditulis dalam satu baris atau dipisahkan dengan tanda titik koma. Tiap pernyataan dikerjakan secara berurutan (sequencial) sesuai di dengan urutannya di dalam teks algoritma, yaitu sebuah instruksi sebelumnya selesai dilaksanakan.
Ø Runtunan satu atau lebih pernyataan dinamakan “Pernyataan Gabungan” (Corpound Statement)
Ø Perhatikan runtunan 5 buah pernyataan dilambangkan dengan S1,S2,S3,S4 dan S5 berikut :
S1
S2
S3
S4
S5
Ø Mula-mula pemroses melaksanakan S1, pernyataan S2 dilaksankan setelah pernyataan S1 selesai. Selanjutnya pernyataan S3 dilaksanakan setelah pernyataan S2 selesai. Demikian seterusnya sampai pernyataan S5 dilaksanakan. Setelah pernyataan S5 dilaksanakan, algoritma berhenti.

Contoh Soal
Tinjau kembali algoritma mempertukarkan isi dua buah ember A dan B.
Algoritma mempertukarkan isi dua buah ember A dan B .
1.     Tuangkan air dari ember A ke dalam ember C
2.     Tuangkan air dari ember B ke dalam ember A
3.     Tuangkan air dari ember C ke dalam ember B

19 Januari 2015
            Algoritma diatas adalah sebuah runtunan yang terdiri dari tiga buah pernyataan. Tiap pernyataan akan dieksekusi dalam urutan yang sama sebagaimana yang tertulis di dalam teks algoritma
Hasil akhir algoritma ini adalah :
-         Ember A berisi air dari ember B semula dan ember B berisi air dari ember A semula.

Pemilihan
Ø Ada kalanya sebuah intruksi dilaksanakan jika kondisi trtentu di penuhi.
Ø Misalkan kendaraan anda tiba di perempatan yang ada traffic light. Jika lampu traffic light sekarang berwarna merah, maka kendaraan anda harus.
Pernyataan :
Jika lampu traffic berwarna merah maka berhenti.
Pernyataan diatas dapat ditulis dalam pernyataan pemilihan.
<selection-statement> sebagai berikut :
If        kondisi         then
            aksi
Ø Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menuliskan pelaksanaan aksi bila suatu pernyataan dipenuhi. Misal :
-  If air di dalam panic mendidih then matikan kompor.
-  If suhu di ruangan di atas 50°C then bunyikan tanda bahaya.
-  If X habis dibagi 2 then tulis bahwa X bilangan genap.

Struktur pemilihan if then hanya memberikan satu pilihan aksi bila kondisi (pernyataan) dipenuhi (bernilai benar) dan tidak mmberi pilihan aksi lain bila kondisi bernilai salah. Bentuk pemilihan yang lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada nilai kondisinya.
            If Kondisi then
                aksi
                        else
                                    aksi 2

            else artinya “kalau tidak”. Bila kondisi terpenuhi, aksi 1 akan dikerjakan tetapi kalau tidak (yaitu kondisi salah) aksi 2 yang akan dikerjakan.


                                                                                                                        26 Januari 2015
If lampu A nyala then
            Tekan tombol merah
Else
            Tekan tombol biru.
            Jika lampu A menyala, maka aksi tekan tombol merah dilakukan, sebaliknya, aksi tekan tombol biru dilakukan bila lampu A tidak menyala.

            Apabila pilihan aksi yang akan dilakukan lebih dari dua buah, maka struktur pemilihannya menjadi lebih rumit, seperti pada contoh berikut.
                        (pemilihan bersarang atau nested.if)
If lampu traffic light berwarna merah then berhenti
Else
If lampu traffic light berwarna kuning
Then    Jalan hati-hati
Else
                     Jalan terus










v Runtunan
Runtunan adalah struktur algoritma paling dasar yang berisi rangkaian instruksi yang diproses secara sekuensial, satu persatu mulai dari intstruksi pertama sampai intruksi terakhir.
Bab 5 membahas runtunan dan contoh-contoh algoritma yang hanya berisi runtunan.
Algoritma merupakan runtunan (sequence) satu atau lebih instruksi yang berarti bahwa [60L88]
1.     Tiap instruksi dikerjakan satu persatu.
2.     Tiap intruksi dilakukan tepat sekali, tidak ada intruksi yang diulang.
3.     Urutan intruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan intruksi sebagaimana yang tertulis di dalam teks algoritma.
4.     Akhir dari instruksi terakhir merupakan algoritma.

Algoritma Pencarian (23 Februari 2015)
            Pencarian (seaching) merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama. Sebagi contoh untuk mengubah (update) data tertentu langkah pertama adalah mencari keberadaan data tersebut di dalam kumpulannya. Jika data yang dicari ditemukan, maka data tersebut dapat diubah nilainya dengan data yang baru. Aktifitas awal yang sama juga dilakukan dalam proses penambahan (insert) data baru. Proses penambahan data dimulai dengan cara mencari apakah data yang akan di tambahkan sudah terdapat di dalam kumpulan. Jika sudah ada dan mengasumsikan tidak boleh ada aplikasi data maka data tersebut tidak perlu ditambahkan, tetapi jika belum ada maka tambahkan.
v Hasil keluaran dari pencarian dapat bermacam-macam bergantung pada spesifikasi rinci dari persoalan, missal :
a.     Pencarian hanya untuk memeriksa keadaa X. keluaran yang diinginkan missal pesan (message) bahwa X di temukan atau tidak ditemukan di dalam larik.
Contoh : Write ('ditemukan 1’) atau
                 Write (‘tidak ditemukan 1’).
b.     Hasil pencarian adalah indeks elemen larik. Jika X ditemukan, maka indeks elemen larik tempat X berada diisikan ke dalam idx. Jika X tidak terdapat di larik L, maka idx diisi dengan harga-harga khusus misalnya -1.
Contoh : Perhatika larik di bawah ini :
21
36
8
7
10
36
68
32
12
10
36
1           2          3          4          5          6         7         8         9       10        11
      MisalnyaX = 68, maka idx = 7 dan bila X = 100 maka idx = -1
c.      Hasil pencarian adalah sebuah nilai Boolean yang menyatakan status hasil pencarian. Jika S ditemukan  maka sebuah perubahan bertipe Boolean, misalnya “ketemu” diisi dengan nilai true sebaliknya “ketemu” diisi dengan nilai False. Hasil pencarian ini selanjutnya disimpulkan pada bagian pemanggilan prosedur.
Perhatikan larik L diatas :
      
          Misalnya X = 68 maka ketemu = true, dan bila X = 100 maka ketemu = false.

Untuk kedua macam keluaran b dan c diatas, kita mengonsultasi hasil pencarian selesai dilakukan bergantung pada kebutuhan misalnya menampilkan pesan bahwa X ditemukan atau memanipulasi nilai X.
Contoh :
(1) If idx ≠ -1 then {X ditemukan}
   L [idx]         L [idx]+1 {manipulasi nilai X}.
    Endif
(2) If ketemu then {yaitu ketemu = true}
Write   ( X1 ‘tidak ditemukan’ )
                                    Else
                                                Write   ( X1’ditemukan’ )
                                    Endif

            Hal lain yang harus diperjelas dalam masalah pencarian adalah mengenai dalam larik L, maka hanya X yang pertama kali di temukan yang algoritma selesai sebagai contoh perhatikan larik di bawah ini :
21
36
8
7
10
36
68
32
12
10
36
1              2        3       4       5       6         7       8       9      10     11
            Larik L memiliki tiga buah nilai 36, Bila X 36 maka algoritma pencarian selesai ketika X ditemukan pada elemen ke-2 dan menghasilkan idx = 2 L atau menghasilkan ketemu = true  jika mengacu pada keluaran pencarian.
            Algoritma pencarian yang akan di bahas di bab 5 ini adalah :
1.     Algoritma pencarian beruntun (Sequential search)
2.     Algoritma pencarian bagi 2 (binary search)
Untuk masing-masing algoritma, tipe larik yang digunakan di definisikann di bagian deklarasi global seperti di bawah ini. Larik L bertipe larik int.
{kamus dari global}
                        DEKLARASI
                        Const Nmaks = 100 {Jumlah maksimum elemen larik}

                        Type larik int = array [1… Nmaks] of : integer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar